Kamis, 07 Juni 2012


Kelulusan Siswa SMP Negeri 4 Tanjungpinang
Siswa SMP Negeri  4 Tanjungpinang  mengikuti  UN sebanyak 327 orang. Perempuan 175 orang dan laki-laki 152 orang.Dari 327 orang siswa,hanya satu siswa putri yang tidak lulus UN.
Perbandingan antara tahun ajaran 2010/2011-2011/2012 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia  7,50-8,84,Bahasa Inggris 7,29-6,27,Matematika 6,34-5,77,IPA 6,55-6,21.
Nama Siswa yang masuk 10 besar
1.      Kevin Situmorang dengan nilai 38,10,rata-rata 9,50
2.      Kristin Han dengan nilai 37,37,rata-rata 9,40
3.      Heri Raja Hidayat dengan nilai 36,80 rata-rata 9,20
4.      Arif Lukman Hakim dengan nilai 36,80 rayta- rata 9,20
5.      Fitriansah Luki rahman dengan nilai 36,60 rata-rata 9,5
6.      Suhardianto dengan nilai 36,40 rata-rata 9,10
7.      Arifah Fika dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00
8.      Deanita Tama dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00
9.      Amanda Aulia Putri dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00
10.  Lukman Nur Hakim dengan nilai 35,80 rata-rata 9,00

Yang mendapatkan 10 besar akan mendapatkan sertifikat pada waktu penyerahan Ijazah.
Anak yang mendapat nilai tertinggi bahasa indonesia dan matematika:
 Ade Putria Wati pada Mata Pelajaran B.Indonesia nilai 10.
Ari Raja Hidayat,Suhardianto pada mata pelajaran Matematika nilai 10.
Suhardianto pada Mata Pelajaran Matematika nilai 10.
Ana Aprilia,Kevin Situmorang dan suhardianto pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris nilai 9,40.
Arif  Lukman Hakim,Arifah Fika,Fitriansah Luki Rahman, Kevin Situmorang pada mata pelajaran IPA nilai 9,50.

Sebelum hasilpengumumsn dibsgiksn, anak smp 4 mengadakan tampilan nyanyi yang dibawakan diego, dengan judul motivasi.



Index card match


Index card match

Metode Index Card Match dikenal juga dengan istilah “mencari pasangan kartu”. Metode ini berpotensi membuat siswa senang. Unsur permainan yang terkandung dalam metode ini tentunya membuat pembelajaran tidak membosankan. Tentu saja penjelasan aturan permaian perlu diberikan kepada siswa agar metode ini menjadi lebih efektif. Metode ini sangat tepat untuk mengulangi materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
“Index Card Match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan)” (Silberman 2006:250). Tipe Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Biasanya guru dalam kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa agar materi atau pun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaran bukan hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi telah disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.

Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan Silberman ( 2006 : 249 ) :
Salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran ketimbang materi yang tidak di bahas oleh siswa.

Kurniawati (17 September 2009) juga mengatakan bahwa :
Strategi pembelajaran Index Card Match merupakan suatu strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya. Namun demikian, materi baru pun tetap bisa diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan.

Berdasarkan pendapat di atas, strategi pembelajaran Index Card Match merupakan strategi pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling bekerja sama dan saling membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi. Dengan demikian strategi belajar aktif tipe index card match adalah suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana menyenangkan.
Strategi pembelajaran index card match sebagai salah satu aternatif yang dapat dipakai dalam penyampaian materi pelajaran selama proses belajar mengajar juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Handayani (07 Januari 2009) menyatakan bahwa terdapat kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran index card match:
• Kelebihan dari strategi belajar aktif index card match yaitu :
1) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegitan belajar mengajar.
2) Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
3) Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
4) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar.
5) Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.
• Kelemahan dari strategi belajar aktif index card match yaitu :
1) Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan tugas dan prestasi.
2) Guru harus meluangkan waktu yang lebih.
3) Lama untuk membuat persiapan
4) Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang memadai dalam hal pengelolaan kelas.
5) Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
6) Suasana kelas menjadi “gaduh” sehingga dapat mengganggu kelas lain.
Dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat pelajaran dengan menggunakan index card match akan lebih aktif dan bergairah dalam belajar. Hal yang sama terjadi pada indikator bentuk pembelajaran, index card match dalam penggunaannya menunjukkan interaksi banyak arah antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta suasana kelas yang harmonis.
Silberman ( 2006 : 250 ) mengemukakan langkah-langkah pembelajaran dengan Index Card Match ini adalah:
1) Pada kartu indeks yang terpisah, tulislah pertanyaan tentang apapun yang diajarkan di kelas. Buatlah kartu pertanyaan dengan jumlah yang sama dengan setengah jumlah siswa.
2) Pada kartu yang terpisah, tulislah jawaban atau masing-masing pertanyaan itu.
3) Campurkan dua kumpulan kartu itu dan kocoklah beberapa kali agar benar-benar tercampur aduk.
4) Berikan satu kartu untuk setiap siswa. Jelaskan bahwa ini merupakan latihan pencocokan. Sebagian siswa mendapatkan pertanyaan tinjauan dan sebagian lagi mendapatkan kartu jawabannya.
5) Perintahkan siswa untuk mencari kartu pasangan mereka. Bila sudah terbentuk pasangan, perintahkan siswa yang berpasangan itu untuk mencari tempat duduk bersama (katakan pada mereka untuk tidak mengungkapkan kepada pasangan lain apa yang ada di kartu mereka).
6) Bila pasangan yang cocok telah duduk bersama, guru memanggil siswa secara acak untuk membacakan soal tiap pasangan untuk memberikan kuis kepada siswa lain dengan membacakan pertanyaan mereka dan menantang siswa lain untuk memberikan jawabannya.
Berdasarkan langkah-langkah di atas maka penulis dapat memodifikasinya sebagai berikut :
1) pada kartu terpisah ditulis pertanyaan dan kunci jawaban.
2) Masing-masing siswa diberikan satu kartu (siswa ada yang mendapat pertanyaan dan ada yang mendapat kunci jawaban).
3) Siswa yang mendapatkan pertanyaan mencari pasangan kunci jawaban yang cocok, sedangkan siswa yang mendapat kunci jawaban tetap duduk di bangkunya dan memikirkan soal yang bagaimana yang sesuai dengan kunci jawaban yang dimilikinya.
4) Setelah pasangan pertanyaan dan kunci jawaban yang cocok bertemu, diminta kepada mereka untuk meyakinkan bahwa apa itu benar-benar cocok.
5) Bagi siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu yang ditentukan akan diberi poin.
6) Setelah semua pasangan duduk maka diminta kepada masing-masing pasangan secara bergiliran untuk memaparkan pertanyaan yang ada pada kartu mereka kepada pasangan yang lain, dimana penyelesaiannya langsung dikerjakan di papan tulis.
Semua siswa harus siap untuk tampil karena dipilih secara acak oleh guru. Secara tidak langsung mereka akan berusaha untuk mengingat dengan baik materi yang telah diajarkan oleh guru. Hal ini akan mengakibatkan siswa akan belajar dengan aktif dan efektif. Apabila siswa yang menyelesaikan pertanyaan tidak dapat menyelesaikannya, maka pasangan yang melempar pertanyaan bertanggung jawab untuk menyelesaikannya. Karena keterbatasan waktu maka ada kemungkinan tidak semua pertanyaan ditampilkan. Pertanyaan yang tidak ditampilkan dijadikan tugas rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Kemudian kegiatan akhir dari pertemuan ini adalah guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang diperoleh.


Materi

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa langkah pertama yang paling penting dalam menerapkan strategi belajar aktif tipe index card match yaitu menyiapkan beberapa kartu yang sesuai dengan konsep materi yang akan dipelajari. Strategi pembelajaran ini juga bisa divariasikan seperti langkah-langkah yang telah diuraikan sebelumnya sehingga dengan menerapkan strategi pembelajaran index card match diharapkan hasil belajar akan meningkat.

Jumat, 25 Mei 2012


3 Cara Jadi Perempuan Tak Terlupakan

         Tidak semua pria mendahulukan unsur fisik saja dalam memilih calon pasangan. Seringkali mereka pun bisa sangat tertarik pada perempuan yang secara keseluruhan memang menarik, baik dari penampilan maupun pembawaan dirinya. Karena itu, untuk mendapatkan pria idaman sebenarnya Anda tidak perlu mengeluarkan ongkos ekstra mahal supaya tampil lebih cantik dan terawat. Kuncinya hanya bagaimana caranya agar bisa menjadi perempuan yang sulit terlupakan.

1. Jadilah perempuan yang "bercahaya"
         Jadilah perempuan yang ramah, dan selalu tersenyum. Lakukan kontak mata, dan gunakan bahasa tubuh yang terbuka. Berdiri dengan tangan bersedekap, kepala yang teracung ke atas, dan ekspresi wajah yang serius ala Victoria Beckham akan percuma. Sikap yang ramah dan terbuka, tidak ragu untuk menyapa lebih dahulu, akan membuat pria lebih ingin merespons ketimbang jika Anda lebih memperhatikan penampilan dan sibuk sendiri.

2. Percaya diri
        Pria sangat tertarik pada perempuan yang hangat dan percaya diri. Daripada mengkhawatirkan berbagai hal yang tidak penting, seperti apa yang harus dilakukan agar ia menyukai Anda, sebaiknya bersikap saja sewajarnya. Dalam menjalin hubungan, Anda tidak bersikap posesif atau bersikap seperti needy girlfriend. Anda tidak berkeluh-kesah tentang kondisi tubuh Anda yang kurang sempurna, dan tidak berusaha mengubah dirinya menjadi seperti yang Anda inginkan. Anda memberinya kebebasan, dan sebaliknya Anda pun memiliki cukup aktivitas pribadi yang membuat Anda sibuk. Tetapi ingat, jangan terlalu berlebihan dalam menunjukkan kepercayaan diri Anda. Si dia juga butuh perhatian Anda!

3. Penampilan
        Tak bisa dipungkiri bahwa penampilan juga mempengaruhi daya tarik seseorang terhadap Anda. Namun, sebaiknya tampil saja sesuai dengan gaya yang membuat Anda nyaman dan cantik. Tak perlu terlalu memikirkan gaya yang Anda pikir akan disukainya, namun sebenarnya tidak nyaman Anda kenakan. Misalnya saja, mentang-mentang high heels membuat kaki perempuan terlihat lebih jenjang dan seksi, Anda lantas berkeras memakainya. Padahal, Anda setengah mati menahan nyeri di betis dan tumit Anda.


Persentase Tingkat Kelulusan Siswa SMA/SMK/MA Sederajat Di Provinsi Kepri

        Kl – Lingga, Kabupaten Lingga berada di peringkat ke – enam pada Kelulusan tingkat SMA/SMK/MA sederajat. Dengan persentase kelulusan 98,51 persen, dari 670 peserta SMA sederajat yang mengikuti UN sekitar 10 orang siswa dinyatakan tidak lulus. Dan ini menurun dari jumlah kelulusan tahun sebelumnya.

         Sementara itu data yang di peroleh dari Panitia Ujian Nasional provinsi kepulauan riau, menyatakan untuk Peringkat pertama UN ada pada kabupaten Bintan dengan persentase kelulusan 95,78 %, dari 1.169 peserta SMA sederajat hanya 3 orang yang tidak lulus.

       ” Urutan kedua diperoleh Kabupaten Anambas, dengan persentase 99,73 persen, atau dari 365 siswa SMA sederajat Anambas, hanya 1 orang yang tidak lulus UN,” kata Atmadinata, ketua panitia pelaksana UN Provinsi Kepri, pada media Jumat (25/5/2012).

        Sedangkan urutan ke tiga, di peroleh Tanjungpinang dengan persentase kelulusan 99,69 %, dari 2.865 siswa yang mengikuti UN hanya 9 orang yang tidak lulus. peringkat keempat adalah Kota Batam, dengan persentase kelulusan 99,26 persen, dan dari seluruh siswa SMA sederajat yang ikut UN sebanyak 49 orang tidak lulus UN.

       Sedangkan Karimun yang sebelumnya berada dalam peringkat kedua persentase kelulusan 2011 lalu, melorot ke peringkat kelima dengan persentase kelulusan 95,38 persen dan dari 2.742 siswa SMA sederajat yang mengikuti UN, sebanyak 31 siswa dinyatakan tidak lulus. Dan Lingga berada di bawahnya.
      
Sementara peringkat terakhir kelulusan UN SMA/MA sederajat di Kepri terjadi di Kabupaten Natuna, dengan persentase kelulusan hanya 95,78 persen, atau dari 1.020 orang siswa SMA sederajat, 43 orang siswa dinyatakan tidak lulus UN.

Sedangkan nilai tertinggi SMA/MA dan SMK sedejarat dalam kelulusan UN 2012 di Provinsi Kepri diperoleh, tiga orang siswa dari SMA Negeri I Tanjungpinang, dengan jumlah nilai masing-masing 57,50, kemudain nilai tertinggi kedua 57,10 dan nilai tertinggi ketiga 56,40.

     Selain itu, salah seorang siswa SMK Negeri 1 Batam, juga menjadi siswa SMK yang masuk dalam peringkat 4 besar nilai UN SMK tertinggi secara Nasional dengan nilai 29,40 atau di bawah siswa dari siswa SMK Subang Jawa Barat, Tasikmalaya Jawa Barat dan SMK I Ketapang Kalimantan Timur. (net – Red)


Paragraf Deskripsi
Panggung Teater Gobang
Teater Gobang dimainkan pada malam hari hingga terbit fajar.Penarinya para Pria yang berjumlah 10 orang,dengan mengenakan pakaian yang rapi di sertai dengan jas dan sepatu.Penari juga memakai topeng yang beraneka ragam.Mereka menari-nari dengan diiringi lagu yang berjudul abang,kintong,abang tamelan,diding,yakyun,cik minat,ganjo,gindong,anak burung,anak malang,timang burung,lengkung,dalung,orang padang dan linau.
Alat musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu tersebut terbuat dari kayu.Jenis alat musiknya antara lain gendang panjang,gong,gendang pasu/bebanu dan serunai.
Teater ini menceritakan tentang adanya penari yang menyerupai “Orang Bunian” dari Makhluk Halus,yang memiliki wajah yang menyeramkan dan menari-nari dengan gerak yang tidak beraturan.